YKPM Sulsel Gelar Pendidikan Politik Pemilih Perempuan di Pulau Pangkep

YKPM Sulsel Gelar Pendidikan Politik Pemilih Perempuan di Pulau Pangkep

MD
Munjiyah Dirga Ghazali

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Pangkep - Pemilu 2024 sudah di depan mata, tersisa empat bulan lagi pelaksanaan Pemungutan Suara di TPS untuk memilih pemimpin bangsa akan dilaksanakan termasuk di wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Berkaca dari Pelaksanaan Pemilu 2019 yang lalu di Kabupaten Pangkep mencatat bahwa partisipasi Pemilih berkisar hanya di angka 75 persen.

Selain itu, tantangan kurangnya pemahaman politik pemilih perempuan khususnya terkait rekam jejak calon yang akan di pilih baik di DPR RI, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten, masalah lainnya adalah rumitnya pemilihan suara sistem 5 kotak ini berdampak pada tingginya Pemilihan Suara Ulang (PSU) dalam Pemilu 2019 yang lalu, PSU tertinggi kedua setelah Kota Makassar.

YKPM Sulsel Gelar Pendidikan Politik Pemilih Perempuan di Pulau Pangkep
Program INKLUSI YKPM Sulsel-KAPAL Perempuan melaksanakan kegiatan Pendidikan Politik bagi Kelompok Sekolah Perempuan di 10 pulau di wilayah Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara dengan jumlah peserta sebanyak 54 orang, di Aula Kantor Camat Pulau Sabutung, 21 Okotber 2023.

Sebagai upaya memberikan penguatan pemahaman kepada pemilih perempuan khususnya di wilayah marginal seperti kepulauan, melalui Program INKLUSI YKPM Sulsel-KAPAL Perempuan melaksanakan kegiatan Pendidikan Politik bagi Kelompok Sekolah Perempuan di 10 pulau di wilayah Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara dengan jumlah peserta sebanyak 54 orang, di Aula Kantor Camat Pulau Sabutung, 21 Okotber 2023 pekan lalu.

Terdapat dua materi penting dalam pelaksanaan pendidikan politik yang menghadirkan dua narasumber yang cakap di bidangnya yakni mewujudkan pemilu inklusif oleh Rohani yang merupakan penggiat demokrasi, penulis dan merupakan Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) serta mantan Penyelenggara yang menangani devisi Perencanaan dan data pemilih di KPU Pangkep.

Dan materi lainnya yang tak kalah penting adalah bagaimana menangkal persoalan Hoaks atau berita bohong dalam pelaksanaan Pemilu 2024 yang dibawakan Badauni Palirungi peggiat literasi di Pangkep.

Materi ini dianggap tepat mengingat pada pelaksanaan Pemilu 2019 yang lalu persoalan Black campaigne para Tim sukses calon melalui penyebaran berita bohong (hoax) yang disebarkan secara massif si berbagai platform termasuk social media yang menjadi komsumsi harian tak terkendalikan bagi masyarakat dan terkadang memecah belah pendukung calon satu sama lain.

Salah satu peserta dalam kegiatan Pendidikan Politik ini ibu Masdalipa (45) merasa tercerahkan setelah mengikuti pendidikan politik yang dibawakan hampir 5 jam ini, menurutnya dengan mengetahui sejak awal bagaimana harusnya Perempuan yang selama ini termarginalkan dari sesi Partisipasi untuk mengambil bagian sebagai pemilih cerdas berpotensi untuk menghasilkan perubahan jika memilih pemimpin yang tepat berdasarkan pemetaan program visi-misi mereka, serta dapat juga memutuskan bentuk Partisipasi seperti apa yang bisa dilakukan untuk mengawal Pemilu 2024 agar nantinya berlangsung secara demokratis di tengah masyarakat.

"Hampir 4 jam kami belajar soal Pemilu Inklusif yang akhirnya kami semua orang yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih memiliki kesetaraan yang sama tanpa terkecuali untuk menyalurkan hak politiknya di TPS apalagi pemilih terbanyak adalah pemilih perempuan, dan juga upaya maksimal pelayanan pemilih disabilitas yang harus aksesible, bentuk Partisipasi juga bisa dilalukan dengan menjadi penyelenggara di tingkat TPS baik sebagai KPPS atau PTPS dan atau menjadi Pemantau Indpenden," ujarnya.

Lebih lanjut, Masdalipa juga bisa mengenali sejak awal bagaimana program dan visi-misi baka calon presiden yang saat ini sudah masuk tahapan pendaftaran di KPU.