Terkini.id, Pangkep - Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Margo Yuwono menyebutkan daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) tidak bisa disamakan dengan daerah lain, khususnya dalam menanggulangi mengurangi angka kemiskinan. Hal tersebut diungkapkan Margo usai melakukan kunjungan kerja dan meresmikan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) di Desa Taraweang Kecamatan Labakkang serta Gladi Bersih 1 Sensus Pertanian 2023 di Desa Bulucinde Kecamatan Bungoro.
"Pangkep ini agak berbeda dengan wilayah lain, tidak bisa disamakan upaya-upaya yang dilakukan dengan daerah lain, untuk pengurangan angka kemiskinan," kata Margo kepada wartawan, Kamis, 12 Mei 2022.
Margo menambahkan alasannya, karena Kabupaten Pangkep memiliki wilayah geografis yang sulit. Pangkep masih memiliki daerah yang terosilir dan belum memiliki akses. Untuk daerah yang sulit ini memerlukan bantuan pusat untuk mempermudah akses tersebut, sehingga aktivitas ekonominya, bisa berjalan dengan baik.
"Pemerintah pusat dan provinsi harus ikut memperhatikan Kabupaten Pangkep ini," katanya.
Margo menjelaskan beberapa yang harus diperhatikan adalah akses, untuk koneksivitas antara daerah lain, hal itu merupakan tugas pemerintah pusat, provinsi dan daerah.
"Kan, kalau andalkan pemerintah daerah anggarannya terbatas, pusat harus hadir" ujarnya.
Selanjutnya kata Margo untuk mengurangi angka kemiskinan daerah juga harus menciptakan lapangan pekerjaan, daerah juga harus meningkatkan komsumsi dan pengeluarnya agar kebutuhan kalori masyarakat cukup.
"Untuk masyarakat yang memang rentan miskin, karena dampak krisis sehingga terlalu jatuh miskin, pemerintah pusat telah menyiapkan program jaminan sosial," kata margo.
Margo juga menjelaskan jika dampak pandemi Covid-19, dari tahun lalu sampai sekarang mulai ada perbaikan, tetapi masih menyisahkan sekian juta orang yang belum bisa kembali ke pasar kerja.
"Dampaknya sampai ke daerah, aktivtias ekonominya yang dulu, yang terkena dampak Pemberhentian Kerja (PHK) , kini miliki banyak model bisnisnya. Berubah, seperti di kota-kota besar, bisnis online," katanya.
Adapun menurut Margo, Desa Cinta Statistik merupakan program BPS untuk memberikan pendampingan kepada aparat desa agar memiliki kompetensi dibidang statistik. Agar memberikan bantuan dan membangun memiliki data yang bagus, maka desanya semakin maju.
"Agar lebih maju menggunakan, data dan informasi sebagai pijakan," katanya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Pangkep Muhammad Yusran Lalogau (MYL) menuturkan jika penggunaan data yang akurat sangat dibutuhkan, untuk bisa merencanakan program.
"Dengan data, kita bisa merencanakan pembangunan daerah, dan menentukan kebijakan apa yang seharusnya daerah lakukan," katanya.
Yusran menambahkan, data dan infromasi menjadi sangat penting karena memegang peran dan pengaruh sentral. "Tentu saja, hal ini yang akan kita lakukan di Kabupaten Pangkep," katanya.
Adapun Kepala Desa Taraweang Amiruddin menuturkan, keinginan Bupati Pangkep MYL semua desa nanti menjadi desa cantik, desa yang memiliki data yang bagus dan baik.
"Bupati ingin semua desa memiliki data yang baik, misalnya ke pendudukan sampai dengan program SDGs, sehingga program kedepan bisa bersinergi dan berkelanjutan," katanya.