Terkini.id, Pangkep - Abbas Manager Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan BUMN PT Semen Tonasa bersama Syaefullah Staf CSR dan Asrul Asnar Staf Humas akan mengendarai Kapal Layar Motor (KLM) Tiara Mandiri Wanua Adventure untuk memulai perjalanan sepanjang 293 kilometer menuju pulau Kecamatan Liukang Kalmas.
Ketiganya diutus perusahaan untuk membawa bantuan yang akan diserahkan ke masyarakat. Perjalanan mereka menempuh waktu kurang lebih 16 jam untuk tiba di pulau Kalmas.
Sore itu Selasa, 26 Oktober 2021 pukul 14:00 Wita, KLM Tiara Mandiri terlihat mulai dipadati penumpang rombongan Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau yang akan menuju pulau terluar yang ada di Kabupaten Pangkep, kurang lebih 86 rombongan penumpang dan juga ratusan bantuan.
Barang bantuan perusahaaan Semen Tonasa mulai disusun rapi di geladak dasar KLM Tiara Mandiri bersama bantuan lainnya. KLM Tiara Mandiri memiliki tiga ruang geladak, geladak atas, tengah, dan dasar. "Kami membawa bantuan untuk nelayan, dan masyarakat pulau di Kalmas," kata Abbas.
Ditemui Pangkep.terkini.id, ini pengalaman pertama Syaefullah, akan berangkat ke pulau terluar Kabupaten Pangkep. "Ini pengalaman pertama saya," katanya.
Pukul 16:00 Wita, kapal akan memulai perjalanannya dari Dermaga Maccini Baji Kecamatan Labakkang. Para pengantar rombongan memadati halaman parkiran dermaga. Satu persatu rombongan naik ke kapal. Selanjutnya para rombongan melakukan doa bersama termasuk, Abbas, Syaefullah, dan Asrul. Nakhoda telah menyalakan mesin kapal, artinya kapal akan segera berangkat. Usai berdoa hujan deras turun, para penumpang yang awalnya berada di teras kapal, berlarian masuk ke geladak tengah kapal. Walau hujan deras disertai angin, Nakhoda tetap saja menjalankan kapalnya dan perlahan meninggalkan dermaga Macini Baji.

KLM Tiara Mandiri telah satu jam meninggalkan dermaga Maccini Baji, hujan kembali redah, bagian teras kapal dan geladak mulai mengering, para rombongan kembali duduk menikmati perjalanan yang akan memasuki malam hari. Termasuk Abbas bergabung duduk bersama rombongan lainnya, dan bercerita banyak. "Bantuan yang kami bawa, juga merupakan rangkaian kepedulian perusahaan yang akan memasuki usia 53 tahun Semen Tonasa," ujar Abbas.
Seorang rombongan mengumandangkan suara azan Magrib dari geladak tengah kapal, tanda malam hari telah masuk. Abbas, Syaefullah, dan Asrul ikut bersama rombongan menunaikan salat Magrib dengan posisi duduk.
Sesuai jadwal, kunjungan pemberian bantuan ini selama lima hari, sehari akan bermalam di rumah warga yang telah disiapkan. Selebihnya, mereka akan bermalam di kapal untuk bisa menjangkau pulau lain yang ada di Kecamatan Kalmas pagi hari.
Esok harinya, Rabu 27 Oktober 2021, pukul 05:00 Wita, kapal telah tiba di sebuah pulau tujuan awal dari delapan pulau yang terdiri dari desa/kelurahan yang nantinya diberikan bantuan, pulau Dewakang Desa Dewakang Kecamatan Kalmas. Masyarakat telah ramai menunggu kedatangan rombongan. Anak-anak, ramai memadati dermaga pulau itu. Masyarakat Desa Dewakang 80 persen sebagai nelayan rumput laut, 20 persennya nelayan pencari ikan, kata Kepala Desa Dewakang Amirullah pada sambutannya saat menjamu rombongan yang datang.
Abbas Manager CSR Semen Tonasa menyerahkan bantuan sembako dalam kantungan yang bertuliskan HUT Ke-53 Semen Tonasa. Selain bantuan sembako itu, Abbas juga menyerahkan alat olahraga bagi masyarakat Dewakang dan juga puluhan gulungan tali untuk masyarakat nelayan rumput laut. "Semoga bantuan ini bisa bermanfaat, bagi masyarakat Desa Dewakang," katanya.

Sepanjang bibir pulau Dewakang, tali-tali budidaya nelayan rumput laut tersusun rapi, pagi itu air mulai pasang. Bibir pantai dimanfaatkan masyarakat Dewakang untuk menjadikan sebagai lahan budidaya rumput laut. "Masyarakat biasanya memanen rumput laut jika sudah berusia 40 sampai 45 hari," ujar Asri 40 tahun warga Desa Dewakang.
Bantuan tali yang diberikan masyarakat, pasti akan digunakan membudidayakan rumput laut, "Kalau bukan mengganti tali yang lama, pasti digunakan membuat bentangan baru," katanya.
Kelurahan Kalukalukuang merupakan ibu kota Kecamatan Liukang Kalmas, pulau ini satu-satunya pulau yang menjadi tempat bermalam Abbas, Syaefullah, Asrul, dan rombongan lainnya. Rumah warga telah disiapkan sebagai tempat untuk mereka bertiga.
Malam harinya, masyarakat memadati ruang aula pertemuan kantor Kecamatan Kalmas, acara pemberian bantuan akan di mulai. Dalam sambutannya Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau menyebutkan, kedatangannya bersama rombongan juga membawa bantuan dari pihak perusahaan PT Semen Tonasa, bantuan tersebut merupakan kepedulian perusahaan untuk masyarakat Pangkep yang akan menggelar HUT Ke-53 perusahaan Semen Tonasa.
Di pulau ini, Abbas menyerahkan bantuan sembako, alat olahraga, dan sebuah Global Positioning System (GPS) alat navigasi untuk digunakan nelayan saat melaut. "Alat GPS atau navigasi ini tentu saja berguna untuk nelayan, memudahkan mencapai tujuan dari titik satu ke titik satunya," kata Abbas.
Esok harinya, Abbas melanjutkan perjalanan menuju ke pulau berikutnya. Cuaca cukup bersahabat hari itu, Jumat 29 Oktober, air laut cukup tenang menemani perjalanan menuju pulau Doang-Doang Caddi tujuan berikutnya. Di pulau ini berbeda dengan pulai sebelumnya, Abbas dan rombongan harus dievakuasi untuk tiba di bibir pulau menggunakan kapal katinting masyarakat, Karena kondisi air yang surut di siang hari.
Jam menunjukkan pukul 11:00 Wita, tidak ada pilihan lain, Abbas dan rombongan harus menunaikan salat Jumat berjamaah di kapal. Rombongan telah memadati geladak kapal dengan posisi duduk, bersiap untuk menunaikan salat Jumat. Tujuan pulau berikutnya, kata Nakhoda Kapal Muhammad Said akan tiba pada pukul 14:00 Wita.

Nelayan dengan menggunakan kapal katinting satu persatu mendekati KLM Tiara Mandiri, untuk mengevakuasi Abbas dan rombongan. Katinting berukuran 11 meter dengan lebar sekitar 60 centimeter, jenis kapal nelayan ini hanya mampu memuat tiga sampai empat orang sekali angkut. Abbas dan lainnya harus berjalan kaki sekitar 100 meter di bibir pulau Marasende dan melewati karang.
Selain rombongan, kapal katinting masyarakat juga mengangkut puluhan bingkisan sembako dari CSR Semen Tonasa yang akan dibagikan untuk masyarakat pulau Marasende.
Pulau Marasende merupakan tujuan akhir dari perjalanan kunjungan membawa bantuan di pulau Kecamatan Kalmas. Usai dievakuasi, rombongan kemudian harus memakai motor sepanjang jalan dua kilometer untuk menuju tempat berlangsungnya kegiatan penyerahan bantuan.
Esoknya, KLM Tiara Mandiri bersandar di pulau Maccini Baji pukul 06:00 Wita, jadwal ini di luar dugaan, Nakhoda kapal memperkirakan kapal akan bersandar setelah matahari tinggi. Abbas, Syaefullah, Asrul dan rombongan lainnya, meninggalkan Dermaga Maccini Baji pukul 07:00 pagi.
Kepada Pangkep.terkini.id, Direktur Utama Semen Tonasa Mufti Arimurti mengungkapkan, PT Semen Tonasa senantiasa sigap dan tanggap melakukan aksi kepedulian kepada sesama yang sedang membutuhkan. Mufti menambahkan perseroan selalu hadir memberi manfaat bagi masyarakat. “Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat merupakan bentuk komitmen korporasi, sehingga dapat memberi manfaat baik warga sekitar maupun warga yang terdampak bencana,” katanya. Wawancara Mufti, sekitar Februari lalu.
GM Komunikasi dan Hukum PT Semen Tonasa, Muh Zaid Chalik mengatakan PT Semen Tonasa selalu hadir untuk memberikan bantuan bagi masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Pangkep. "CSR memang diperuntukkan untuk bantuan sosial, dan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan," katanya.