NETWORK
Terkini.id, Pangkep – Kepala Desa Biring Ere, Syawir menanggapi polemik pengerukan Sungai di Desa Biring Ere, Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep.
Menurutnya, pengerukan sungai yang dilakukan sudah sesuai mekanisme pemerintah Desa Biring Ere dan tidak ada yang salah.
“Apa yang kami lakukan dan rencanakan sudah sesuai dengan mekanisme. Itu pengerukan untuk destinasi wisata di desa kami, ” ujarnya saat menggelar konfrensi pers di Kafe Masagena, Senin 4 Juli 2022.
Dia juga mengakui kalau hasil pengerukan sungai itu dipakai untuk perbaikan bahu jalan di desa Biring Ere.
“Hasil pengerukannya itu, kita perbaiki bahu jalan sekitar 3 km dibantu juga semennya dari Semen Tonasa. Jadi tidak perlu lagi menggunakan dana desa untuk perbaikan bahu jalan, ” katanya.
Sementara itu, Camat Bungoro Hasriadi mengaku tidak tahu menahu aktivitas soal pengerukan di desa Biring Ere, sebelum menimbulkan polemik.
“Saya juga baru tahu beberapa hari kemarin kalau ada pengerukan disana, setelah itu saya tindaklanjuti ke pemdes Biring Ere, ” ungkapnya.
Dia juga menyebut, usai di tindaklanjuti dan tidak menunjukkan dokumen yang sah maka pengerukan dihentikan saat ini sampai batas waktu yang belum ditentukan.
“Dihentikan, dan atas aspirasi warga yang memprotes pengerukan sungai itu kita juga hadirkan dari pihak Pemkab Pangkep. Permasalahan ini juga sudah ditangani pihak kepolisian,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, polemik pengerukan sungai Biring Ere, karena adanya keluhan warga yang memprotes pengerukan sungai yang dinilai sangat dekat dengan pemukiman warga, sehingga mereka menyebut aktivitas ini akan menimbulkan dampak lingkungan.
Salah satu warga yang memprotes, inisial AD mengaku aktivitas yang dilakukan tersebut dapat menyebabkan banjir dan rawan longsor. Pengerukan sungai itu juga, mengancam tempat tinggal warga yang bermukim di bantaran sungai.
Saat ini, permasalahan pengerukan sungai di Desa Biring Ere sedang ditangani pihak kepolisian Polres Pangkep dan aktivitas pengerukan dihentikan sementara.