Masker Scuba dan Buff Kurang Efektif Menangkal Virus Corona
Komentar

Masker Scuba dan Buff Kurang Efektif Menangkal Virus Corona

Komentar

Terkini.id, Pangkep – Masker Scuba salah satu masker yang paling banyak digunakan masyarakat umum karena mudah didapat dan harganya juga murah. Sayangnya masker scuba tidak disarankan untuk digunakan di tempat fasilitas umum seperti kereta api.

Belum lama ini, PT Kereta Commuter Indonesia (PT. KCI) mengeluarkan imbauan untuk tidak menggunakan masker scuba atau buff di dalam kereta rel listrik.

Alasannya, menurut Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, melansir dari Kompas.com, larangan penggunaan masker scuba dan buff di dalam commuterine karena masker scuba dan buff kurang efektif menangkal virus corona, Kamis, 17 September 2020.

Menurut Wiku, masker scuba atau buff merupakan masker dengan satu lapisan saja dan terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus lebih besar.

Masker scuba atau buff juga mudah ditarik ke leher sehingga menggunakannya tidak efektif sebagai pencegahan.

Baca Juga

Dia menambahkan, masker menjadi alat penting dalam mencegah penularan virus corona sehingga masyarakat perlu memakai masker yang berkualitas seperti masker bedah dan masker kain tiga lapis.

Masker kain katun tiga lapis mempunyai tingkat ketahanan dari penularan virus corona sebesar 70 persen, lebih efektif dari masker scuba yang hanya satu kain.

Untuk menambah ketahanan proteksi, dianjurkan memasukkan tisu yang dilipat tiga bagian di dalam masker kain.

Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI, Dr. Eng Muhammad Nasri menjelaskan dasar pengujian kinerja utama masker ada tiga tahapan yakni : Uji filtrasi bakteri, uji filtrasi particulate, uji permebilitas udara.

Dr. Eng mengungkapkan bahwa masker kain berbahan lentur seperti scuba, saat digunakan akan terjadi perenggangan bahan sehingga kerapatan dan pori kain membesar dan membuka sehingga permeabilitas udara menjadi tinggi.